kelas:1pa09
npm:13511565
1. MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik ,elok,molek dan sebagainya.benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemendangan alam manusia,rumah,tatanan,perabotan rumah tangga, suara ,warna,dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradapan teknologi, sosial dan budaya .karena itu keindahan dapat di katakan ,bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia. Keindahan tak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia. Di manapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan bersifat universal , artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu ,tempat, selera,mode, kedaerahan atau lokal. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika di hubungkan dengan suatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat di nikmati jika di hubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi.
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, alam ciptaan Tuhan. Ini berartai bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidak berlebihan tidak pula kurang .
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula . motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral , mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya.
§ KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat di nikmati menurut selera seni dan selera biasa . keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi . kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk dari luar diri manusia , maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat , mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara , seni tari, seni sastra ,seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan misalnya pemandangan alam,bunga warna-warni dan lain- lain .
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung artinya diam- diam memikirkan sesuatu , atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam . renungan adalah hasil merenung . dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori . teori- teori itu adalah sebagai berikut :
· TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang di alami oleh seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni .
· TEORI METAFISIK
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati,konsep ke indahan dan teori seni.
· TEORI PSIKOLOGIS
Sebuah teori yang dapat di masukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia . Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia , khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi , artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok , kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang .
Keindahan ini , sebagian ahli pikir menjelaskan , bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kuatita yang paling sering di sebut adalah kesatuan (unity). Keselarasan (harmony), kesetangkupan (symentry) , keseimbangan (balance), dan keterbalikan ( contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di katakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis , warna ,bentuk,nada dan kata-kata . tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat .
A) TEORY OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Teori obyektif berpendapat , bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekalih tidak berpengaruh untuk menghubungkan . yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah di berikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada suatu benda .
Pendukung teori obyektif adalah Plato,Hegel dan Bernand Bocanquat, sedangkan pendukung teori subyektif ialah Henry Home,Earlof Shaffesbury dan Emund Burke .
Teoru subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penyerapan dari si pengamat itu. Kalaupun di nyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik , maka hal itu di artikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda itu.
Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya .
B) TEORI PERIMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu di pahami pula dalam arti terbatas, yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka- angka . keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun ( yakni mempunyai bagian- bagian). Hubungan dari bagian – bagian yang menciptakan keindahan dapat di nyatakan sebai perimbangan atau perbandingan angka-angka.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke 5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya .
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda . para seniman romatik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, perlimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin di susun teori umum tentang keindahan.
Sumber :buku “ Ilmu Budaya Dasar “,
Penerbit Uiversitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar