Sabtu, 29 Oktober 2011

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

nama : indah permata sari
kelas :1pa09
npm: 13511565


1.     PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

      Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang di kembangkan untuk mengkaji suatu masalah – masalah manusia dan kebudayaan .
      Istilah Ilmu Budaya Dasar di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu “ The Humanities “. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia , berbudaya dan halus . Dengan mempelajari the humanities di andaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi , lebih berbudaya dan lebih halus . Dengan demikian bisa di katakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai – nilai manusia sebagai humanus atau manusia berbudaya . Agar supaya manusia bisa menjadi humanus , mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawab yang lain sebagai manusia .
     Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar  termasuk kelompok pengetahuan budaya ,lebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan ilmu pengetahuan . Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengmukakan bahwa ilmu dan pengetahuan di kelompokan dalam tiga kelompok yaitu sebagai berikut :

1.      Ilmu – Ilmu Alamiah ( natural science )
                        Ilmu – ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan – keteraturan yang terdapat didalam hubungan antar manusia . Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah . Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan – keteraturan itu . lalu di buat analisis untuk menentukan suatu kualitas . Hasil analisis itu kemudian di generalisasikan .Atas dasar ini lalu di buat prediksi . Hasil penelitiannya 100% benar dan 100% salah . Yang termasuk kelompok ilmu – ilmu alamiah antara lain ialah astronomi , fisika , kimia , biologi , kedokteran , mekanika.
2.      Ilmu – Ilmu Sosial ( Social Science )
      Ilmu – Ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan – keteraturan yang terdapat di dalam hubungan antar manusia . Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu – ilmu alamiah . Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar , hanya mendekati kebenaran . sebabnya ialah kateraturan dalam hubungan antar manusia tidak dapat berubah dari waktu ke waktu . Yang termasuk kelompok ilmu – ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi , sosiologi , politik , demografi , psikologi , antropologi sosial , sosiologi hukum dan sebagainya .
3.      Pengertian Budya ( the humanities )
      Pengetahuan budaya betujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan – kenyataan yang bersifat manusiawi . Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa – peristiwa dan pernyataan – peryataan yang bersifat unik , kemudian di beri arti . Peristiwa – peristiwa dan peryataan – peryataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan - tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah. Haya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
      Pengaruh budaya (the humanities) di batasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian atau (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat di bagi-bagi kedalam berbagai keahlian lain. Seperti seni tari, seni rupa, seni muik dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (basic humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan ini ilmu budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
      Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus) , sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tetang konsep-konsep yang dkembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

-         RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Dua permasalahan pokok bisa di pakai sebagai pertimbangan untuk menentekan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar  . Kedua masalah pokok tersebut adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( The Humanities ) , baik dari segi masing – masing keahlian ( disiplin ) di dalam pengetahuan budaya , maupun secara gabuangan ( antar bidang ) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya .
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal , akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing – masing jaman dan tempat . Dlam melihat dan menghadapi lingkungan alam , sosial dan budaya , manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan , akan tetapi juga ketidak seragaman yang di ungkapkan secara tidak seragam , sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentukdan corak ungkapannya , pikiran , dan perasaan , tingkah laku dan hasil kelakuan mereka .
• Pokok – Pokok Bahasan Yang Akan di Kembangkan adalah :
1.      Manusia dan Cinta Kasih
2.      Manusia dan Keindahan
3.      Manusia dan Penderitaan
4.      Manusia dan Keadilan
5.      Manusia dan Pandangan Hidup
6.      Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengapdian
7.      Manusia dan Kegelisahan
8.      Manusia dan Harapan
    Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya – karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya . Masing – masing pokok bahasan dapat di dekati dengan baik menggunakan cabang – cabang pengetahuan budaya secara sendiri – sendiri maupun secara gabungan cabang – cabang tersebut .    
     
Sumber: buku“Ilmu Budaya Dasar”,
Penerbit Universitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji


Manusia dan Penderitaan

nama :indah permata sari
kelas:1pa09
npm:13511565


1.      MANUSIA DAN PENDERITAAN

A)    PENGERTIAN PENDERITAAN
     Penderitaan berasal dari kata derita . kata derita berasal dari  bahasa sangsekerta dhra artinya menahan atau menanggung . derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan . penderitaan itu dapat lahir atau batin , atau lahir batin .
     Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensistas penderitaan bertingkat- tingkat , ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat – tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang diangggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan .
     Penderitaan akan dialami oleh semua orang ,hal itu sudah merupakan “risiko”hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan pemderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
     Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang di alaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya .

B)    SIKSAAN
     Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan .
     Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan .
-          Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. bagi
Orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan , sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
-          Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai .
     Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat di atasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi.
-          Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang yang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
-           
A)    KEKUATAN MENTAL
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

B)     PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
            Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya , dengan budanyanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif , baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengalami penderitaan.
            Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia , artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup di takdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis , ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
            Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan , masyarakat sekitar , dengan waspada dan disertai doa kepada tuhan supaya terhindar dari bahaya malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan , mungkin juga di alami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita

C)    PENDERITAAN,MEDIA MASA DAN SENIMAN
            Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembar koran , layar TV, pesawat radio, engan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini di lakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian di kirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
            Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara tepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni .

D)    PENGARUH PENDERITAAN
            Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif dan sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia , sikap kecewa, putus asa. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
            Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan , dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
            Apabila sikap negatif dan sikap positif ini di komunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca , para penonton akan memberikan penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan . keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus di singkirkan .








Sumber :buku “ Ilmu Budaya Dasar “
Penerbit Universitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji 

Manusia dan Keindahan

nama:indah permata sari
kelas:1pa09
npm:13511565


1.     MANUSIA DAN KEINDAHAN
   
A.    KEINDAHAN
          Kata keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik ,elok,molek dan sebagainya.benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemendangan alam manusia,rumah,tatanan,perabotan rumah tangga, suara ,warna,dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradapan teknologi, sosial dan budaya .karena itu keindahan dapat di katakan ,bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia. Keindahan tak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia. Di manapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
          Keindahan bersifat universal , artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu ,tempat, selera,mode, kedaerahan atau lokal. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena tidak  jelas. Keindahan itu baru jelas jika di hubungkan dengan suatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat di nikmati jika di hubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi.
          Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, alam ciptaan Tuhan. Ini berartai bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidak berlebihan tidak pula kurang .
          Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula . motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral , mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya.  

§  KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
         Keindahan dapat di nikmati menurut selera seni dan selera biasa . keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi . kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk dari luar diri manusia , maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat , mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara , seni tari, seni sastra ,seni drama dan film atau berupa ciptaan Tuhan misalnya pemandangan alam,bunga warna-warni dan lain- lain .

B.     RENUNGAN
          Renungan berasal dari kata renung artinya diam- diam memikirkan sesuatu , atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam . renungan adalah hasil merenung . dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori . teori- teori itu adalah sebagai berikut :
·         TEORI PENGUNGKAPAN
          Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang di alami oleh seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni .

·         TEORI METAFISIK
          Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu tertua, yakni berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati,konsep ke indahan dan teori seni.

·         TEORI PSIKOLOGIS
          Sebuah teori yang dapat di masukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia . Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia , khususnya tanda-tanda dari perasaannya.

C.     KESERASIAN
          Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi , artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok , kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang .
          Keindahan ini , sebagian ahli pikir menjelaskan , bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kuatita yang paling sering di sebut adalah kesatuan (unity). Keselarasan (harmony), kesetangkupan (symentry) , keseimbangan (balance), dan keterbalikan ( contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di katakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis , warna ,bentuk,nada dan kata-kata . tetapi ada pula yang berpendapat  bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat .

A)    TEORY OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
            Teori obyektif berpendapat , bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekalih tidak berpengaruh untuk menghubungkan . yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah di berikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada suatu benda .
            Pendukung teori obyektif adalah Plato,Hegel dan Bernand Bocanquat, sedangkan pendukung teori subyektif ialah Henry Home,Earlof Shaffesbury dan Emund Burke .
            Teoru subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penyerapan dari si pengamat itu. Kalaupun di nyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik , maka hal itu di artikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda itu.
            Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya .

B)    TEORI PERIMBANGAN
            Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu di pahami pula dalam arti terbatas, yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka- angka . keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun ( yakni mempunyai bagian- bagian). Hubungan dari bagian – bagian yang menciptakan keindahan dapat di nyatakan sebai perimbangan atau perbandingan angka-angka.
            Teori perimbangan berlaku dari abad ke 5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya .
            Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda . para seniman romatik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, perlimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin di susun teori umum tentang keindahan.










Sumber :buku “ Ilmu Budaya Dasar “,
Penerbit Uiversitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji





Manusia dan Cinta Kasih

Nama:Indah Permata Sari
Kelas:1pa09
NPM:13511565


1.     MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.    PENGERTIAN CINTA KASIH
    Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ,ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan . dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan , sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta . karena itu cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang di sertai dengan menaruh belas kasihan .
    Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan , namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat di wujudkan secara nyata .
    Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia ,sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak,hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya, sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas , mengikuti perintahNya dan berpegang teguh pada syariatNya.
    Berkat dari perasaan lembut yang di tanamkan oleh tuhan di dlam hati dan jiwa seseorang inilah ,akan terbentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari seseorang terhadap orang lain: seseorang anak terhadap orang tuanya , orang tua terhadap anak-anaknya , seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya istri terhadap suaminya , cinta seseorang terhadap sanak saudaranya dan familinya , cinta seseorang terhadap sahabatnya atau seorang penduduk pada tanah airnya.

B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
    Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat di pahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama . tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak , cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia , tetapi di pihak lain daman praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini , agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
    Dalam kehidupan manusia , cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang- kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anak , harta ,dan Allah dan Rasulnya . berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.

C.     KASIH SAYANG
    Pengertian kasih sayng menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
    Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut bertanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka , sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak di sertai kejujuran , terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
    Yang dapat merasakan kasih sayang tidak hanya suami atau istri atau anak-anak yang telah dewasa , melaikan bayi yang masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya . bagaimana sikap ibunya memegang/ menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena sang bayi telah mempunyai kepribadian.
    Kasih sayang , dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua ,pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
    Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan anak di dalam masyarakat. Orangtua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya.
    Ada bermacam – macam kasus kasih sayang dalam kehidupan . semua orang tua mengharapkan hidup anaknya bahagia , karena itu tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang secara berbeda- beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatnya ,. Ada yang secara berlebihan , disiplin , secara memberikan kebebasan dan sebagainya .karena itulah ada yang berhasil tetapi juga banyak yang gagal.

D.        KEMESRAAN
    Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dengan wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sedang berumah tangga.kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

E.    PEMUJAAN
   Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.Karena itu jelaslah bagi kita semua , bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia , karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia .


Sumber: buku “ Ilmu Budaya Dasar”,
Penerbit Universitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji





Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Nama: Indah Permata Sari
Kelas:1pa09
NPM:13511565




1.     KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.    PENDEKATAN KESUSASTRAAN

    IBD , yang semula dinamakan Basic Humanities berasal dari bahasa Inggris the humanities, istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya,dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai .
    Untuk menjadi homo humanus , manusia harus mempelajari ilmu, yaitu humanities, di samping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang di masukkan ke dalam humanities masih dapat diperdebatkan , dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi,seni dan cabang –cabangnya termasuk sastra,sejarah, cerita rakyat,dan sebagainya . pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan kebudayaan . karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan , ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.   Hampir setiap jaman , seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai- nilai kemanusiaan dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
    Hampir di setiap jaman , mempunyai peranan yang lebih penting . alasan pertama karena sastra menggunakan bahasa sementara itu , bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung semua peryataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan fisafat, manusia memperguanakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta , yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan , manusia dalam menggunakan bahasa . dalam mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa . dengan demikian , manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu.kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
    Sastra juga lebih mudah berkomunikasi ,karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.sastra juga di dukung oleh cerita , dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gahasan- gagasannya dalam bentuk tidak normatif.
    IBD adalah salah satu mata kuliah yang di berikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU,IBD tidak di maksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya (The Humanities)
,akan tetapi IBD semata- mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-niali budaya.
   
B.     ILMU BUDYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
    Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang di sebut narative fiction,prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan,peristiwa dan alur yang di hasilkan oleh daya khayal atau imajinasi , istilah cerita rekaan umumnya di pakai  untuk roman atau novel atau cerita pendek.
    Dalam Kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a)      Prosa lama meliputi:
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara
b)      Prosa baru meliputi:
1.      Cerita pendek
2.      Roman / Novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

C.     NILAI – NILAI DALAM PROSA  FIKSI
Sebagai seni yang berkaitan dengan cerita , mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita . dengan kata lain prosa mempunyai nilai – nilai yang di peroleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai – nilai yang di peroleh pembaca lewat sastra antara lain :

1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewahan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagai mana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang di kisahkan.

2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini , kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi , dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa .Novel seperti siti nurbaya , salah asuhan , sengsara membawa nikmat, layar terkembang , mengungkapkan impian-impian , harapan – harapan , aspirasi- aspirasi dari generasi terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini.

4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu.fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan dalam kehidupan sendiri.dari banyak memperoleh pengalaman sastra pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya , terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luat dirinya yang mungkin sangat berlainan dengan pribadinya .Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat di bagi menjadi dua yaitu : karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya . ada juga yang tentunya menyuarakan keduanya .

D.    ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PUISI
      Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidaka akan di arahkan  pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi di pakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema- tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
      Puisi termasuk seni sastra , sedangkan sastra bagian dari keenian , dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau di beri batasan , maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia , alam dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik , yang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
      Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori,dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-  kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda , banyaktafsir
3.      Kata – kata berjiwa yaitu kata – kata yang sudah di beri suasana tertentu , berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau .
4.      Kata – kata yang konotatif yaitu kata- kata yang sudah di beri tambahan nilai- nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.       Pengulangan berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan , sehingga lebih menggugah hati.
                        Dibalik kata – katanya yang padat , ekonomis dan sukar dicerna maknyanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia . puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa- peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya alam semesta dan tuhan. Iya merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia , terhadap alam dan tuhan yang di ekspresikannya kedalam bahasa yang artistik. 
   Adapu alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalh sebagai berikut:

1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
           Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam puisi di sebut “ pengalaman perwakilan “. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebuh menghidupkan pengalaman hidupannya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/ puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti tentang banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
           Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang di sebut “imaginative entry), yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya
.
2.      Puisi dan kesadaran individual
           Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun dirinya sendiri, karena memalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia , ia menjelaskan pe ngalaman setiap orang .

3.      Puisi dan kesadaran sosial
           Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan mausia sebagai mahluk sosial , yang terlihat dalam isue dan problema sosial . secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
-          Penderitaan atas ketidak adialan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
                        Puisi – puisi umumnya sarat akan nilai – nilai etika , estetika dan juga kemanusiaan . salah satunya nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut didalamnyaa kasih sayang , cinta , kemesraandan renungan )
                        Puisi merupakan sesuatu yang hidup di alam metasis, suatu impian yang berkepribadian sehingga susah di hayati isinya. Walaupun demikian bila puisi di baca dengan baik setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.
 
            
        




Sumber :buku  “Ilmu Budaya Dasar”,
Penerbit Universitas Gunadarma
Pengarang Widyo Nugroho dan Achmad Muchji