Senin, 12 Maret 2012

Proses Terjadinya Bumi

Nama : Indah Permata Sari
NPM:13511565
Kelas : 1PA09




PROSES TERJADINYA BUMI
          Bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan . Perubahan – perubahan tersebut akan terus terjadi sepanjang masa,  baik secara perlahan maupun secara cepat. Proses perubahan bentuk permukaan bumi disebabkan oleh tenaga geologi, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) dan tenaga yang berasal dari luar bumi (eksogen). Kekuatan tenaga endogen dapat menyebabkan terjadinya gunung api dan gempa bumi yang sangat dahsyat , sedangkan tenaga eksogen merupakan tenaga yang merusak bentuk-bentuk permukaan bumi dari luar .
            Sejalan dengan kemajuan berpikir manusia, pengetahuan tentang bumi di mulai dari bentuk luar bumi. Kondisi fisik bumi, seperti bentuk permukaan,jari-jari, dan gejala-gejala fisik lainnya telah banyak diketahui terlebih dahulu daripada kondisi dalam bumi. Berdasarkan beberapa pengamatan diketahui bahwa bumi berbentuk bulat bola yang menempatkan di bagian kutubnya. Garis tengah dikhatulistiwa adalah 12.756,32 km dan jarak antara kutub utara dan kutub selatan adalah 12.713,54 km.
            Bumi dengan segala isi dan bentuknya merupakan salah satu planet anggota tata surya yang beredar mengelilingi Matahari. Karena bumi merupakan bagian dari tata surya, sejarah terbentuk dan perkembangan bumi berhubungan dengan sejarah terbentuknya tata surya .
1.    Teori Kabut (Nebula)
a.    Immanuel Kant
            Immanuel Kant merupakan seorang filsuf dan ilmuan Jerman. Pada tahun 1755, ia membuat hipotesis yang menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam gas . Nebula tersebut berpilin lambat. Gas-gas yang berukuran besar menarik gas-gas yang berukuran kecil sehingga membentuk gumpalan gas yang mirip dengan cakram. Ketika cakram tersebut memepat, sebagian besar gas berada dipusat cakram. Pusat cakram membentuk gumpalan kabut bermassa besar yang kemudian menjadi Matahari. Adapun gas-gas di bagian tepi mengalami penurunan suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari.
b.    Piere Simon de Laplace
            Piere Simon de Laplace merupakan seorang ahli fisika prancis. Pada tahun 1796 ia menyatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena kabut selalu memancarkan panas dialam semesta yang dingin, kabut tersebut mengalami penyusutan dan membentuk bola gas.penyusutan tersebut menyebabkan pilinan bola gas makin cepat. Akibatnya terjadi pemepatan di kedua kutubnya dan melebar di bagian ekuator menyerupai gelang-gelang karena penumpukan gas.
            Pilinan bola gas yang makin cepat menyebabkan sebagian massa gas di ekuator makin menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan mengelilingi bola gas awal. Bola-bola gas kecil tersebut kemudian mendingin menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi Matahari.
2.    Teori Planetesimal
            Teori planetesimal di kemukakan oleh Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Teori planetesimal menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin sehingga di sebut kabut pilin. Di dalam kabut itu terdapat material-material padat yang di sebut planetesimal. Tiap –tiap planetesimal mempunyai orbit bebas sehingga terjadi tabrakan-tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi , terbentuklah gumpalan –gumpalan yang besar dan lebih pampat. Gumpalan terbesar terletak ditengah ( pusat ) kabut dan menjadi pusat peredaran yang kemudian di sebut Matahari. Adapun gumpalan –gumpalan yang lebih kecil menjadi planet –planet yang secara bersamaan berrevolusi terhadap Matahari.
3.    Teori Pasang Surut
            Teori pasang surut pertama kali di sampaikan oleh Buffon (1707-1788). Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari adanya materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang surut di kemukakan Buffon kemudian di perbaiki oleh dua orang ilmuan Inggris , yaitu Sir James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919.
            Jeans dan Jeffreys menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada Matahari. Efek pasang itu di sebabkan oleh gaya gravitasi sebuah bintang besar yang melintasi Matahari. Gas – gas panas tersebut kemudian terlepas dari Matahari dan mulai mengelilingi Matahari. Selanjutnya , gas –gas panas berubah menjadi bola-bola cair. Tiap- tiap bola secara perlahan mendingin dan membentuk lapisan keras di sekelilingnya menjadi planet- planet dan satelit –satelit.
4.    Teori Awan Debu (Proto Planet)
            Teori proto planet di kemukakan oleh seorang ahli astronomi Jerman, Carl von Weizsaecker pada tahun 1940. Teori proto planet kemudian disempurnakan antara lain oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1950. Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbuntuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak. Lebih dari 15.000 juta tahun yang lalu salah satu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan .
            Dengan adanya pilinan, gumpalan-gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan pipih di bagian tepinya. Bagian tengah yang tebal berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Bagian tengah itu kemudia di sebut Matahari.
            Partikel-partikel di bagian tepi yang berpilin lebih cepat menyebabkan gumpalan-gumpalan awan gas dan debu terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan itu kemudian membeku menjadi bahan planet dan satelitnya. Oleh karena itu bahan –bahan planet tersebut disebut protoplanet dan teorinya di sebut teori protoplanet.
5.    Teori Bintang Kembar
            Teori bintang kembar dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris R.A. Lyttleton sekitar tahun 1930-an. Teori itu menyatakan bahwa galaksi kita berisi banyak kombinasi bintang kembar. Oleh karena itu, Lyttleton juga menganggap Matahari memiliki sebuah bintang sebagai kembarannya. Bintang kembar an Matahari tersebut kemudian meledak menjadi unsur-unsur gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi Matahari. Awan gas kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelitnya yang mengelilingi Matahari dan membentuk tata surya. Adapun proses pembentukan planet dan satelit sama dengan teori pasang surut .















Sumber Buku ; GeoGrafi 1 SMA Kelas X
Pengarang : Yusman Hestiyanto
Penerbit : Yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar